Membeli rumah adalah salah satu keputusan besar dalam hidup. Harga rumah biasanya ditentukan oleh lokasi, luas tanah, fasilitas, hingga akses ke pusat kota. Namun, ada fenomena unik di masyarakat, yaitu rumah yang dikenal “angker” sering kali dijual dengan harga jauh lebih murah dibanding rumah lain di sekitarnya. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain yang memiliki kepercayaan kuat terhadap hal-hal mistis. Lalu, apa sebenarnya alasan rumah angker dijual murah? Artikel ini akan membahasnya secara mendalam. Persepsi Masyarakat terhadap Aura Mistis Salah satu alasan utama rumah angker dijual murah adalah persepsi masyarakat terhadap aura mistis. Rumah yang dikabarkan pernah menjadi lokasi kejadian tragis, seperti pembunuhan, bunuh diri, atau kecelakaan, sering kali dianggap menyimpan energi negatif. Cerita-cerita tersebut berkembang di lingkungan sekitar dan menjadi stigma yang sulit dihapuskan. Karena stigma inilah, rumah tersebut menjadi tidak menarik di mata calon pembeli. Mereka khawatir suasana rumah akan terasa tidak nyaman dan bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Permintaan yang Rendah di Pasar Properti Dalam hukum ekonomi, harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Ketika sebuah rumah dianggap angker, otomatis permintaan terhadap rumah tersebut menurun drastis. Meskipun lokasinya strategis dan bangunannya masih kokoh, calon pembeli cenderung menghindarinya. Pemilik rumah akhirnya terpaksa menurunkan harga agar tetap ada peluang terjual. Penurunan harga ini bisa mencapai 20% hingga 50% lebih rendah dibanding harga pasar normal di wilayah yang sama. Kesulitan Menjual dalam Jangka Panjang Rumah yang memiliki reputasi angker seringkali membutuhkan waktu sangat lama untuk laku terjual. Semakin lama rumah tersebut tidak terjual, semakin besar pula kerugian yang ditanggung pemilik, seperti biaya perawatan, pajak, hingga kerusakan bangunan karena lama tidak dihuni. Agar rumah cepat terjual, pemilik biasanya menurunkan harga jauh di bawah harga normal sebagai daya tarik. Harga murah menjadi strategi terakhir untuk menutupi kerugian akibat sulitnya mencari pembeli. Faktor Psikologis Calon Pembeli Calon pembeli rumah tidak hanya mempertimbangkan aspek fisik bangunan, tetapi juga aspek psikologis. Bayangan bahwa rumah pernah menjadi tempat peristiwa tragis bisa menimbulkan rasa takut, gelisah, dan tidak nyaman. Bahkan, ada orang yang percaya bahwa tinggal di rumah angker bisa membawa kesialan atau gangguan kesehatan. Faktor psikologis inilah yang membuat rumah angker jarang diminati, sehingga harga harus ditekan agar ada pembeli yang berani mengambil resiko. Pengaruh Kepercayaan Budaya dan Agama Kepercayaan terhadap hal-hal gaib berbeda-beda di setiap budaya. Di Indonesia, khususnya, masyarakat masih sangat kuat dengan cerita mistis dan spiritual. Banyak orang percaya bahwa roh atau arwah yang meninggal tidak tenang akan menghuni rumah tempat terjadinya tragedi. Kepercayaan ini berpengaruh besar terhadap nilai jual properti. Sebuah rumah bisa kehilangan daya tarik hanya karena ada cerita yang berkembang di masyarakat, meskipun tidak ada bukti nyata tentang keangkerannya. Pemilik rumah akhirnya tidak punya pilihan selain menjual dengan harga rendah. Rumah Angker sebagai Investasi Spekulatif Meskipun dianggap menyeramkan, rumah angker juga bisa menjadi investasi spekulatif bagi sebagian orang. Investor yang berani mengambil resiko memandang harga murah sebagai peluang emas. Mereka membeli rumah tersebut, lalu merenovasi total, mengganti cat, desain interior, hingga memberi cerita baru agar citra rumah berubah. Setelah stigma berkurang, rumah bisa dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Namun, tidak semua investor berani melakukannya, sehingga pemilik rumah awal tetap harus menurunkan harga untuk menemukan pembeli yang cocok. Faktor Media dan Cerita dari Mulut ke Mulut Cerita mengenai rumah angker sering kali diperkuat oleh media lokal atau kisah dari mulut ke mulut. Jika sebuah rumah pernah diberitakan karena kejadian tragis, masyarakat akan mengingatnya sebagai “rumah horor”. Semakin sering cerita tersebut dibicarakan, semakin sulit bagi pemilik untuk menjual dengan harga normal. Faktor ini membuat pemilik terpaksa menawarkan rumah dengan harga murah sebagai kompensasi atas reputasi buruk yang melekat. Dampak Lokasi terhadap Nilai Jual Tidak semua rumah angker dijual murah hanya karena reputasinya. Lokasi juga menjadi faktor penting. Rumah yang berada di kawasan elit biasanya tetap bisa memiliki nilai tinggi meskipun disebut angker, tetapi tetap akan dijual lebih murah dibanding rumah sekitarnya. Sebaliknya, rumah angker di kawasan biasa atau jauh dari pusat kota akan semakin sulit terjual, sehingga penurunan harga menjadi lebih drastis. Kombinasi antara stigma mistis dan lokasi yang kurang strategis membuat harga rumah bisa jatuh sangat rendah. Apakah Membeli Rumah Angker Selalu Merugikan? Tidak selalu. Bagi sebagian orang yang tidak percaya pada hal mistis, membeli rumah angker justru bisa menjadi keputusan cerdas. Harga yang jauh lebih murah memberikan kesempatan untuk mendapatkan properti dengan kualitas bangunan atau lokasi yang baik. Dengan sedikit renovasi, rumah bisa berubah menjadi tempat tinggal nyaman atau bahkan menjadi aset investasi yang menguntungkan. Namun, calon pembeli harus siap menghadapi stigma sosial dari lingkungan sekitar yang mungkin masih menganggap rumah tersebut angker. Rumah angker dijual murah bukan semata-mata karena kondisi fisiknya, melainkan karena persepsi masyarakat, stigma budaya, hingga faktor psikologis calon pembeli. Permintaan pasar yang rendah memaksa pemilik untuk menurunkan harga agar tetap ada peluang terjual. Meski begitu, rumah angker bukan selalu pilihan buruk. Bagi pembeli yang berpikiran rasional dan tidak terpengaruh cerita mistis, rumah jenis ini bisa menjadi peluang investasi menarik dengan harga jauh di bawah pasaran. Pada akhirnya, keputusan untuk membeli rumah angker kembali lagi pada sudut pandang masing-masing orang, apakah lebih dominan rasa takut atau pertimbangan logis.
“Ray White Menteng, Your Best Property Agency Since 1998"