Di tengah kenaikan harga properti dan gaya hidup modern yang serba instan, memiliki rumah di usia muda tampak seperti impian yang sulit dicapai, khususnya bagi generasi Z. Namun, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini apabila mau berusaha. Dengan strategi menabung yang tepat dan kedisiplinan dalam mengelola keuangan, Gen Z bisa mempersiapkan dana untuk membeli rumah bahkan sejak awal usia produktif. Artikel ini akan membahas berbagai tips menabung yang realistis dan aplikatif bagi Gen Z agar bisa mewujudkan impian memiliki rumah di masa depan.
Tips Menabung untuk Kaum Gen Z
1. Pahami Tujuan Finansial dan Tetapkan Target
Langkah pertama untuk menabung demi membeli rumah adalah memahami tujuan finansial secara menyeluruh. Jangan hanya menabung karena ikut-ikutan atau sekadar wacana. Kaum Gen Z harus menentukan target berapa harga rumah yang diinginkan, dalam jangka waktu berapa lama ingin membelinya, serta bagaimana strategi mencapainya.
Misalnya, jika ingin membeli rumah seharga Rp500 juta dalam waktu 10 tahun, maka harus mulai menghitung berapa yang harus ditabung setiap bulan, disesuaikan dengan penghasilan yang dimiliki saat ini. Menetapkan target yang realistis akan membantu dalam membuat perencanaan keuangan yang lebih terarah.
2. Buat Anggaran Bulanan
Banyak anak muda merasa kesulitan menabung karena tidak punya anggaran yang jelas. Untuk menghindari pemborosan, Anda bisa membuat anggaran bulanan yang terperinci seperti dari pendapatan, kebutuhan pokok, hiburan, dan tabungan. Alokasikan minimal 20-30% dari pendapatan bulanan untuk tabungan rumah.
Penting juga untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Gen Z yang sudah terbiasa dengan gaya hidup digital perlu lebih bijak dalam pengeluaran jangan tergoda untuk membeli barang-barang tren hanya demi FOMO (fear of missing out).
3. Pisahkan Rekening Tabungan Rumah dari Rekening Harian
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah mencampur dana tabungan dengan dana operasional harian. Untuk meminimalisir pengeluaran menggunakan uang tabungan, sebaiknya buat rekening terpisah khusus untuk tabungan rumah. Bisa juga menggunakan fitur autodebet, sehingga sebagian uang secara otomatis ditransfer ke rekening tersebut setiap kali gaji masuk. Rekening ini tidak perlu dilengkapi dengan kartu debit atau akses mobile banking, agar tidak mudah tergoda untuk mengambilnya sewaktu-waktu.
4. Cari Penghasilan Tambahan dengan Side Hustle
Realitas ekonomi sekarang membuat satu sumber penghasilan sering kali tidak cukup. Banyak Gen Z yang kreatif mencari tambahan penghasilan lewat side hustle seperti freelance, berjualan online, menjadi content creator, atau bahkan menjadi reseller produk.
Penghasilan tambahan ini bisa difokuskan sepenuhnya untuk ditabung sebagai dana rumah. Dengan begitu, tabungan tidak hanya bergantung pada gaji bulanan, tapi juga dari usaha sampingan yang produktif dan sesuai dengan passion.
5. Menghemat Pengeluaran
Mengurangi jajan kopi kekinian atau berlangganan banyak layanan streaming mungkin terdengar sepele, tapi bisa berdampak besar dalam jangka panjang. Jika pengeluaran kecil dikumpulkan dan dialihkan ke tabungan, nilainya bisa sangat signifikan.
Gen Z perlu menerapkan gaya hidup minimalis dan mindful dalam konsumsi. Anda bisa mencoba untuk membuat jurnal pengeluaran harian untuk melihat area mana saja yang bisa dihemat, lalu ubah kebiasaan konsumtif menjadi kebiasaan produktif.
6. Manfaatkan Program dan Subsidi dari Pemerintah
Pemerintah Indonesia menyediakan berbagai program subsidi untuk mendorong kepemilikan rumah pertama, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi. Program ini biasanya ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah, termasuk Gen Z yang baru memulai karier.
Pantau terus informasi terkait program KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) atau Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat). Memanfaatkan program semacam ini bisa mengurangi beban DP (uang muka) dan cicilan rumah.
7. Belajar dari Pengalaman Orang Lain
Zaman sekarang, banyak konten edukatif tentang keuangan yang bisa diakses gratis di media sosial, YouTube, hingga podcast. Sebagai Gen Z, Anda bisa memanfaatkannya untuk memperkaya wawasan tentang cara mengelola keuangan, menabung, dan investasi.
Belajar dari pengalaman orang lain juga penting agar bisa menghindari kesalahan serupa. Anda juga bisa bergabung dalam komunitas keuangan atau forum diskusi yang membahas tentang pembelian rumah untuk generasi muda agar tetap termotivasi.
8. Evaluasi dan Koreksi Rencana Tabungan Secara Berkala
Rencana keuangan tidak bersifat statis. Pendapatan bisa naik atau turun, pengeluaran bisa berubah. Oleh karena itu, evaluasi tabungan rumah secara berkala, misalnya setiap tiga bulan atau enam bulan sekali.
Jika terjadi kendala, koreksi strategi dan cari solusi yang tetap realistis. Misalnya, jika target 10 tahun terlalu berat, mungkin bisa dikoreksi menjadi 12 tahun dengan kenaikan jumlah investasi atau penambahan side income.
Bagi Gen Z, membeli rumah memang bukan hal mudah, tetapi sangat mungkin dicapai jika disertai dengan perencanaan dan disiplin yang kuat. Kuncinya ada pada pengelolaan keuangan yang bijak, pengendalian gaya hidup, serta keberanian untuk mencoba berbagai cara menambah penghasilan.
Jika Anda sedang mencari hunian yang aman, nyaman, dan pasti sudah terpercaya, Anda bisa mempercayakannya ke Ray White Menteng. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa langsung mengunjungi website Ray White Menteng di https://menteng.raywhite.co.id. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!
“Ray White Menteng, Your Best Property Agency Since 1998"